Film indie produksi ke 15 RuFI (Rumah Film Independent) berjudul SECOND SYNDROME tak kunjung rilis setelah resmi mengumumkan proses produksinya pada akhir tahun 2014 silam. Bahkan sempat digadang-gadang akan rilis tahun 2015 melalui promo di TV local TVRI SUMUT dan INews Medan saat mengisi program talkshow serta official teaser yang telah diunggah di youtube serta melalui beberapa media kabar lokal.
(Saat mengisi talkshow di Inews TV Medan dan menjelaskan proses produksi Second Syndrome)
Ada apa gerangan? Berikut Muhammad Abrar selaku Sutradara akan memaparkan penjelasannya.
Ada Perubahan Konsep
Film SECOND SYNDROME sendiri ditargetkan berdurasi 90 menit. Seharusnya proses produksi sudah rampung pada pertengahan tahun 2015 dan dilanjutkan pasca produksi. Namun karena ada kendala tekhnis saat shooting hari terakhir menyebabkan ada perubahan konsep. Perubahan konsep ini terpaksa harus banyak mengalami perubahan dari beberapa aspek. Dan hal tersebut butuh waktu untuk dilaksanakan mengingat berpengaruh juga di jadwal produksi.
(Proses Produksi Second Syndrome)
Jadwal Pemain Bentrok
Film dengan genre drama thriller ini melibatkan seluruh crew dan cast lokal dengan lintas professi. Ada pekerja wiraswasta, mahasiswa, pegawai bahkan siswa. Untuk menyatukan jadwal baru melanjutkan proses shooting sangat susah. Proses shooting lanjutan terbentur di bagian ini. Apalagi hanya mengambil hari Minggu saja. Salah satu case misalnya harus menunggu seorang pemain utamanya yang sedang menempuh PKL diluar kota selama berbulan bulan lamanya.
(Diskusi langsung dengan beberapa cast dan crew saat hari film nasional 2015)
Tetap harus dilanjutkan dan diselesaikan
Namun apapun itu tekad untuk memproduksi film ini sampai selesai masih kuat meski menunggu waktu yang cukup lama. Proses produksi dari pra hingga shooting sudah berjalan 60 persen. Tugas selanjutnya menyelasikan proses shooting dan masuk kemeja pasca produksi hingga akhirnya rilis dan dinikmati orang lain di tahun 2016 ini. aminn
RuFI Indonesia 